Tentang FCR LELE

Tentang FCR LELE

Polemik, ulasan, artikel dan opini tentang Food Covertion Ratio (FCR) Lele atau angka konversi asupan pakan lele sudah ratusan jumlahnya, menyebar kemana-mana baik dalam bentuk buku maupun postingan di media online dan pelatihan-pelatihan. Pokoke hingar-bingar persoalan FCR ga rampung-rampung.
Semuanya memberi khasanah kepustakaan tentang si kumis.  Mulai dari unjuk kebolehan dari penulisnya yang mengklaim FCR nya 0,65 dan postingan fantastis 0,20 ada yang 1,0 dan 1,2.
Sekali lagi tentang FCR LELE
Pertanyaan tentang FCR sendiri maknanya bahwa FCR disebut 1 jika lele yang di produksi berbobot 1 kg menghabiskan 1 kg pakan,  jika FCR nya 0,7 maka lele yang diproduksi berbobot 1 kg namun menghabiskan pakan 0,7 kg atau 7 ons. Jika harga pakan Rp.10.000/kg maka FCR 0,7 menghemat 30% atau hemat Rp.3000,-
Pertanyaan lainnya jika pakan menghabiskan 1 kg pakan namun biaya membuat pakan bisa ditekan menjadi Rp.7000/g FCR tetap disebut 1 hanya harganya lebih murah karena dibuat sendiri.
Lalu apa faktor yang sebenarnya ?
Item ini juga mencuatkan beragam penafsiran namun kami setuju kepada pendapat bahwa salah satunya adalah faktor yang menentukan angka FCR adalah “SUHU”,
kok ?
  1. FAKTOR SUHU
Salah satu sifat lele adalah lele hewan yang menyukai kehangatan (penulis juga gitchu), lele pada suhu optimum (ideal)  30’C akan tumbuh lebih bagus daripada pada suhu 25’C. Di udara yang dingin proses metabolisme lele menjadi lambat. Well, mungkinkah FCR menjadi tinggi disebabkan suhu air rendah yang mengakibatkan  “metabolism processing” menjadi lamban.
Trus, faktor apalagi ?
  1. FAKTOR AIR
Parameter air yang ideal menjadikan lele tumbuh dengan dinamis. Seperti apa ?
Lele meminta syarat agar kualitas air yang sesuai dengan habitanya seperti :
Kadar amoniak ga mau lebih dari 0,01 mg/l
Alkalinity and Hardness diatas 20 ppm
Suhu air optimal 28’C – 32’C
Ph air 7-8
Oxygen (disolved oxygen) 4 mg/l
Jika pemenuhan kebutuhan air untuk lele mampu kita penuhi dengan baik, niscaya lele-lele akan bergembira dan senang dan akan terjadi :
Pertumbuhan yang baik
Pakan menjadi efisien
Lele kuat, sehat dan lincah
Trus yang ke-3 Faktor apa ? dikasih tahu ga ya, mau tahu aja apa mau tahu bangget

  1. FAKTOR PAKAN

Mau tidak mau, suka tidak suka kualitas pakan yang baik tidak bisa ditawar-tawar. Barusan saya menerima curhat seorang peternak lele di Nganjuk, Jawa Timur. Lele ku kok dah 4 bulan ukurannya masih 12 ekor /kg. Pakannya murni usus ayam, Pak. Usus ayam murah Pak, Cuma Rp.2000 ekor/kg, Saya kuat lagi Pak ! Nah.
Pakan yang berkualitas rendah dan tidak diketahui dengan pasti kandungan nutrisinya sama dengan “disharmony”pakan.
Pakan yang jelek akan mengakibatkan kualitas air menjadi cepat menurun, disaat sudah mencapai titik jenuh semakin banyak pakan yang diberikan semua menjadi mubazir, semua menambah buruk dan menghilangkan harapan akan sebuah keuntungan, bukan untung tapi malah ngglundung (baca : buntung)
Lele memiliki insting yang tajam terhadap pakan, kalo ga penuhi standard, jangankan ditelan dijilatpun enggak.
Beternak Lele juga memerlukan pengetahuan pengetahuan tentang nutrisi ikan (baca: lele), protein, karbohidrat, lemak, serat, air dan abu adalah sebagian nutrisi yang dibutuhkan si hewan kanibal ini.
Okey yo … database tentang NUTRISI IKAN bisa diiklik disitus ini.
Selamat ber-FCR ria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar